TAARUF BETTER THAN PACARAN
Rasulullah
SAW bersabda: "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka
janganlah berduaan dengan seorang wanita di suatu tempat tanpa disertai
mahramnya, karena sesungguhnya yang ketiganya adalah Syaitan." (HR.
Ahmad).
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nuur [24]: 21)
Zina dapat berawal dari pandangan mata, sentuhan tangan, berduan dengan yang bukan mahram. Pacaran adalah pintu yang paling dekat dengan zina dan zina adalah haram hukumnya, dan ia termasuk dosa besar yang paling besar. Allah SWT berfirman: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Israa’ [17]: 32).
Islam memberikan batasan dalam hubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan mahramnya demi mencegah terjadinya kemudharatan diantara mereka. Pacaran itu merupakan pintu zina, makanya ada kejadian pasangan muda-mudi yang hamil sebelum menikah, memandang lawan jenis yang bukan mahramnya yang tidak jarang disertai dengan syahwat diantara mereka berdua, saling bersentuhan kulit, bermesraan, tidak jarang berakhir dengan perzinahan. Firman Allah SWT: “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Israa’ [17]: 32). Ingatlah, mendekati Zinapun telah dilarang oleh Allah SWT. Dari Ma’qil bin Yasar ra, Nabi SAW bersabda: “Kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik daripada dia menyentuh tangan wanita yang tidak halal baginya.” (HR. At-Tabrani dalam Al Mu’jam Al Kabir). DENGAN CARA berpacaran dikarenakan hal itu memberikan peluang kepada setan untuk membisikkan kalimat-kalimat kotornya kedalam diri mereka yang kemudian bisa membuka pintu-pintu perzinahan.
Zaman sekarang kan kita enggak bisa gampang percaya sama orang, jadi perlu ada penjajakan. Islam punya solusi yang mantap dan OK dalam memilih jodoh. Istilahnya ngetop dengan nama "Ta’aruf", artinya "Perkenalan".
Pertama: Ta'aruf itu sebenarnya hanya untuk penjajakan sebelum menikah. Jadi kalau salah satu atau keduanya nggak merasa sreg bisa menyudahi ta'arufnya. Ini lebih baik daripada orang yang pacaran lalu putus. Biasanya orang yang pacaran hatinya sudah bertaut sehingga kalau tidak cocok sulit putus dan terasa menyakitkan. Tapi ta'aruf, yang Insya Allah niatnya untuk menikah Lillahi Ta'ala, kalau tidak cocok bertawakal saja, mungkin memang bukan jodoh. Tidak ada pihak yang dirugikan maupun merugikan.
Kedua: Ta'aruf itu lebih fair. Masa penjajakan diisi dengan saling tukar informasi mengenai diri masing-masing baik kebaikan maupun keburukannya. Bahkan kalau kita tidurnya sering ngorok, misalnya, sebaiknya diberitahukan kepada calon kita agar tidak menimbukan kekecewaan di kemudian hari. Begitu pula dengan kekurangan-kekurangan lainnya, seperti mengidap penyakit tertentu, enggak bisa masak, atau yang lainnya. Informasi bukan cuma dari si calon langsung, tapi juga dari orang-orang yang mengenalnya (sahabat, guru ngaji, orang tua si calon). Jadi si calon enggak bisa ngaku-ngaku dirinya baik. Ini berbeda dengan orang pacaran yang biasanya semu dan penuh kepura-puraan. Yang perempuan akan dandan habis-habisan dan malu-malu (sampai makan pun jadi sedikit gara-gara takut dibilang rakus). Yang laki-laki biarpun lagi bokek tetap berlagak kaya traktir ini itu (padahal dapet duit dari minjem temen atau hasil ngerengek ke ortu tuh).
Ketiga: Dengan ta'aruf kita bisa berusaha mengenal calon dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Hal ini bisa terjadi karena kedua belah pihak telah siap menikah dan siap membuka diri baik kelebihan maupun kekurangan. Ini kan penghematan waktu yang besar. Coba bandingkan dengan orang pacaran yang sudah lama pacarannya sering tetap merasa belum bisa mengenal pasangannya. Bukankah sia-sia belaka?
Keempat: Melalui ta'aruf kita boleh mengajukan kriteria calon yang kita inginkan. Kalau ada hal-hal yang cocok Alhamdulillah tapi kalau ada yang kurang sreg bisa dipertimbangan dengan memakai hati dan pikiran yang sehat. Keputusan akhir pun tetap berdasarkan dialog dengan Allah melalui sholat istikharah. Berbeda dengan orang yang mabuk cinta dan pacaran. Kadang hal buruk pada pacarnya, misalnya pacarnya suka memukul, suka mabuk, tapi tetap bisa menerima padahal hati kecilnya tidak menyukainya. Tapi karena cinta (atau sebenarnya nafsu) terpaksa menerimanya.
Kelima: Kalau memang ada kecocokan, biasanya jangka waktu ta'aruf ke khitbah (lamaran) dan ke akad nikah tidak terlalu lama. Ini bisa menghindarkan kita dari berbagai macam zina termasuk zina hati. Selain itu tidak ada perasaan "digantung" pada pihak perempuan. Karena semuanya sudah jelas tujuannya adalah untuk memenuhi sunah Rasulullah yaitu menikah.
Keenam: Dalam ta'aruf tetap dijaga adab berhubungan antara laki-laki dan perempuan. Biasanya ada pihak ketiga yang memperkenalkan. Jadi kemungkinan berkhalwat (berdua-duaan) kecil yang artinya kita terhindar dari zina.
Nah ternyata TA'ARUF banyak kelebihannya dibanding Pacaran dan Insya Allah diridhoi Allah Subhana wa Ta'ala. Jadi, sahabat……..kita mau mencari kebahagian dunia akhirat dan menggapai ridho-Nya atau mencari kesulitan, mencoba-coba melanggar dan mendapat murka-Nya...!!!
Pilhan ada pada diri pribadi kita masing-masing....^_^
Dan Ingatlah selalu firman Allah Subhana wa Ta'ala: "Barangsiapa Mengerjakan Kebajikan, maka itu untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa mengerjakan Kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan." (QS. Al-Jatsiyah [45]: 15).
Pilih PACARAN atau TA'ARUF ?
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nuur [24]: 21)
Zina dapat berawal dari pandangan mata, sentuhan tangan, berduan dengan yang bukan mahram. Pacaran adalah pintu yang paling dekat dengan zina dan zina adalah haram hukumnya, dan ia termasuk dosa besar yang paling besar. Allah SWT berfirman: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Israa’ [17]: 32).
Islam memberikan batasan dalam hubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan mahramnya demi mencegah terjadinya kemudharatan diantara mereka. Pacaran itu merupakan pintu zina, makanya ada kejadian pasangan muda-mudi yang hamil sebelum menikah, memandang lawan jenis yang bukan mahramnya yang tidak jarang disertai dengan syahwat diantara mereka berdua, saling bersentuhan kulit, bermesraan, tidak jarang berakhir dengan perzinahan. Firman Allah SWT: “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Israa’ [17]: 32). Ingatlah, mendekati Zinapun telah dilarang oleh Allah SWT. Dari Ma’qil bin Yasar ra, Nabi SAW bersabda: “Kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik daripada dia menyentuh tangan wanita yang tidak halal baginya.” (HR. At-Tabrani dalam Al Mu’jam Al Kabir). DENGAN CARA berpacaran dikarenakan hal itu memberikan peluang kepada setan untuk membisikkan kalimat-kalimat kotornya kedalam diri mereka yang kemudian bisa membuka pintu-pintu perzinahan.
Zaman sekarang kan kita enggak bisa gampang percaya sama orang, jadi perlu ada penjajakan. Islam punya solusi yang mantap dan OK dalam memilih jodoh. Istilahnya ngetop dengan nama "Ta’aruf", artinya "Perkenalan".
Pertama: Ta'aruf itu sebenarnya hanya untuk penjajakan sebelum menikah. Jadi kalau salah satu atau keduanya nggak merasa sreg bisa menyudahi ta'arufnya. Ini lebih baik daripada orang yang pacaran lalu putus. Biasanya orang yang pacaran hatinya sudah bertaut sehingga kalau tidak cocok sulit putus dan terasa menyakitkan. Tapi ta'aruf, yang Insya Allah niatnya untuk menikah Lillahi Ta'ala, kalau tidak cocok bertawakal saja, mungkin memang bukan jodoh. Tidak ada pihak yang dirugikan maupun merugikan.
Kedua: Ta'aruf itu lebih fair. Masa penjajakan diisi dengan saling tukar informasi mengenai diri masing-masing baik kebaikan maupun keburukannya. Bahkan kalau kita tidurnya sering ngorok, misalnya, sebaiknya diberitahukan kepada calon kita agar tidak menimbukan kekecewaan di kemudian hari. Begitu pula dengan kekurangan-kekurangan lainnya, seperti mengidap penyakit tertentu, enggak bisa masak, atau yang lainnya. Informasi bukan cuma dari si calon langsung, tapi juga dari orang-orang yang mengenalnya (sahabat, guru ngaji, orang tua si calon). Jadi si calon enggak bisa ngaku-ngaku dirinya baik. Ini berbeda dengan orang pacaran yang biasanya semu dan penuh kepura-puraan. Yang perempuan akan dandan habis-habisan dan malu-malu (sampai makan pun jadi sedikit gara-gara takut dibilang rakus). Yang laki-laki biarpun lagi bokek tetap berlagak kaya traktir ini itu (padahal dapet duit dari minjem temen atau hasil ngerengek ke ortu tuh).
Ketiga: Dengan ta'aruf kita bisa berusaha mengenal calon dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Hal ini bisa terjadi karena kedua belah pihak telah siap menikah dan siap membuka diri baik kelebihan maupun kekurangan. Ini kan penghematan waktu yang besar. Coba bandingkan dengan orang pacaran yang sudah lama pacarannya sering tetap merasa belum bisa mengenal pasangannya. Bukankah sia-sia belaka?
Keempat: Melalui ta'aruf kita boleh mengajukan kriteria calon yang kita inginkan. Kalau ada hal-hal yang cocok Alhamdulillah tapi kalau ada yang kurang sreg bisa dipertimbangan dengan memakai hati dan pikiran yang sehat. Keputusan akhir pun tetap berdasarkan dialog dengan Allah melalui sholat istikharah. Berbeda dengan orang yang mabuk cinta dan pacaran. Kadang hal buruk pada pacarnya, misalnya pacarnya suka memukul, suka mabuk, tapi tetap bisa menerima padahal hati kecilnya tidak menyukainya. Tapi karena cinta (atau sebenarnya nafsu) terpaksa menerimanya.
Kelima: Kalau memang ada kecocokan, biasanya jangka waktu ta'aruf ke khitbah (lamaran) dan ke akad nikah tidak terlalu lama. Ini bisa menghindarkan kita dari berbagai macam zina termasuk zina hati. Selain itu tidak ada perasaan "digantung" pada pihak perempuan. Karena semuanya sudah jelas tujuannya adalah untuk memenuhi sunah Rasulullah yaitu menikah.
Keenam: Dalam ta'aruf tetap dijaga adab berhubungan antara laki-laki dan perempuan. Biasanya ada pihak ketiga yang memperkenalkan. Jadi kemungkinan berkhalwat (berdua-duaan) kecil yang artinya kita terhindar dari zina.
Nah ternyata TA'ARUF banyak kelebihannya dibanding Pacaran dan Insya Allah diridhoi Allah Subhana wa Ta'ala. Jadi, sahabat……..kita mau mencari kebahagian dunia akhirat dan menggapai ridho-Nya atau mencari kesulitan, mencoba-coba melanggar dan mendapat murka-Nya...!!!
Pilhan ada pada diri pribadi kita masing-masing....^_^
Dan Ingatlah selalu firman Allah Subhana wa Ta'ala: "Barangsiapa Mengerjakan Kebajikan, maka itu untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa mengerjakan Kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan." (QS. Al-Jatsiyah [45]: 15).
Pilih PACARAN atau TA'ARUF ?
╰♥♥♥╮ BEGINILAH CARAKU MENCINTAIMU╰♥♥♥╮
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ada kekasih yang membuktikan cintanya dengan jutaan kalimat,, pujian dan rayuan,,
Ada pula dengan sikap nan penuh kasih,,
Tak sedikit dengan pengorbanan yang meluluh lantakkan harga diri,,
Ada pula dengan menguras tenaga dan materi.
Namun bagiku, aku mencintaimu dengan menundukkan wajahku padamu,,
Bukan karena ku ingin berpaling darimu,,
Tapi karena ku ingin menjaga pandanganmu dari panah-panah iblis.
Ku mencintaimu dengan tidak melemah-lembutkan suaraku padamu,,
Bukan karena aku ingin menyakitimu,,
Namun karena aku ingin menjaga hatimu dari bisikan syaitan yang menipu.
Ku mencintaimu dengan menjauh darimu,,
Bukan karena aku membencimu,,
Namun karena ku ingin menjagamu dari khalwat yg menjebak.
Ku mencintaimu dengan menjaga dirimu dan diriku
Menjaga kesucianmu dan kesucianku
Menjaga kehormatanmu dan kehormatanku
Menjaga kebeningan hatimu dan hatiku.
Cinta...
Tak mengapa saat ini kita jauh,
Karena kelak Allah yang akan menyatukan kita dalam ikatan sucinya..
Karena itu jauh lebih berarti,
Jauh lebih abadi,
Karena aku yakin janji Allah adalah pasti,
Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik.
Seperti inilah ku mencintaimu dengan menjaga kesucian diri,,
Jiwa dan hatiku hanya untuk ku persembahkan padamu kelak.
Oleh karena itu cinta...
Jaga kesucian cintamu juga hanya untukku.
Ya Rabb...
Pada-MU ku titipkan cintaku padanya...
Aamiin ya Allah ya Rabbal’alamiin.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ada kekasih yang membuktikan cintanya dengan jutaan kalimat,, pujian dan rayuan,,
Ada pula dengan sikap nan penuh kasih,,
Tak sedikit dengan pengorbanan yang meluluh lantakkan harga diri,,
Ada pula dengan menguras tenaga dan materi.
Namun bagiku, aku mencintaimu dengan menundukkan wajahku padamu,,
Bukan karena ku ingin berpaling darimu,,
Tapi karena ku ingin menjaga pandanganmu dari panah-panah iblis.
Ku mencintaimu dengan tidak melemah-lembutkan suaraku padamu,,
Bukan karena aku ingin menyakitimu,,
Namun karena aku ingin menjaga hatimu dari bisikan syaitan yang menipu.
Ku mencintaimu dengan menjauh darimu,,
Bukan karena aku membencimu,,
Namun karena ku ingin menjagamu dari khalwat yg menjebak.
Ku mencintaimu dengan menjaga dirimu dan diriku
Menjaga kesucianmu dan kesucianku
Menjaga kehormatanmu dan kehormatanku
Menjaga kebeningan hatimu dan hatiku.
Cinta...
Tak mengapa saat ini kita jauh,
Karena kelak Allah yang akan menyatukan kita dalam ikatan sucinya..
Karena itu jauh lebih berarti,
Jauh lebih abadi,
Karena aku yakin janji Allah adalah pasti,
Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik.
Seperti inilah ku mencintaimu dengan menjaga kesucian diri,,
Jiwa dan hatiku hanya untuk ku persembahkan padamu kelak.
Oleh karena itu cinta...
Jaga kesucian cintamu juga hanya untukku.
Ya Rabb...
Pada-MU ku titipkan cintaku padanya...
Aamiin ya Allah ya Rabbal’alamiin.
“Tak Ada Jalan Buntu, Selama Yakin Pada Allah” KISAH NYATA
------------------------------ -------------------------
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,moga dengan kisah ini kita
smua bisa mengambil ibrahnya dan semakin bertambah keimanan kita serta
dalam keistiqomahan kita pada Allah.... Ia pernah jaya dengan usaha jual
beli. Tapi ujian menerpanya hingga
semua hartanya ludes. Bagaimana ia kembali bangkit? Dalam mengarungi
samudra kehidupan, menusia laksana sebuah roda. Kadang ia berada di
atas, kadang pula ia berada di bawah. Begitu pula dengan kisah hidup
Azam, pria asal Bojonegoro, Jawa Timur. Dikisahkan olehnya, ketika ia
dalam masa kejayaan, bukan hanya rumah yang menjadi simbol kekayaannya.
Mobil yang berjumlah tiga buah, juga menjadi fasilitas yang melengkapi
kemewahan yang ia miliki. Belum lagi hasil dari usaha yang ia geluti,
jual beli beras, yang omzetnya mencapai 25 ton per-bulan. Namun malang
tidak bisa dihindari, ketika roda kehidupan bergelinding membawanya ke
posisi dasar. Usahanya bangkrut, dan utang bertebaran di sana-sini.
Inilah kisahnya yang ditulis dengan bahasa tutur. *** Kisah ini saya
mulai dari sejarah masuknya saya ke lembaga dakwah. Saya bergabung pada
tahun 1995, setelah menyelesaikan studi di Institut Kejuruan dan Ilmu
Pendidikan (IKIP), Surabaya tahun 1994, jurusan Fisika. Langkah
bergabung dengan lembaga dakwah bukan langkah mudah. Keputusan ini,
sungguh sangat bertentangan dengan keinginan orangtuaku yang ingin aku
menjadi seorang pegawai negeri (PNS). Maklum, di desa, jarang anak
mengenyam bangku kuliah. Apalagi, statusku sebagai sarjana Fisika.
Merekapun selalu memaksaku, bahkan tidak jarang dengan menggunakan
bahasa yang –kadang-kadang- tidak mengenakkan. Namun, laksana karang di
lautan, tekadku untuk berdakwah dan bergabung di sebuah lembaga dakwah
tak pernah runtuh, sampai akhirnya mereka pun menyerah. Saya memilih
sebuah lembaga dakwah, sebagai ‘pelabuhan’, karena saya melihat
keindahan Islam di sana, yang sebelumnya tidak pernah saya saksikan di
beberapa lembaga lain. Bagaimana para penghuninya menghormati tamu,
sungguh mengesankan. Belum lagi melihat para awak yang senantiasa
menjaga keistiqomahan dalam menunaikan shalat jama’ah dan shalatul lail
(tahajjud), menjadi daya pengikat tersendiri. Pemandangan semacam inilah
yang membuat hatiku berbunga-bunga, dan mendesakkan hati untuk segera
berbabung. Selain itu, dulu, di era Orde Baru (Orba) yang sangat
otoriter ditambah kejaman Orba, rekayasa intelijen kepada umat Islam
yang sangat kasar, membuatku merasa enggan untuk mendaftarkan diri
menjadi PNS. Setelah tiga bulan aktif, saya memutuskan untuk mengakhiri
masa lajang, maka nikahlah aku dengan seorang wanita asal Surabaya,
yang notabenya adalah teman kuliah. Sambil menikmati bulan madu, aku
mulai aktif di lembaga dakwah. Berbagai amanah pernah saya emban, mulai
dari wakil kepala sekolah (Waka), bendahara Yayasan, dan berbagai amanah
lain. Apapun yang diamanahkan oleh lembaga kepadaku, dengan sekuat
tenaga akan aku lakukan dengan sebaik-baiknya. Merintis Bisnis
Ditengah-tengah kesibukan sebagai aktivis dakwah, pada 1998, aku
memberanikan diri untuk terjun di dunia enterpreunership
(kewirausahaan). Dan bisnis yang menjadi incaran adalah jual-beli beras
dari desa ke kota. Bisnis ini aku pilih, karena memang pada saat itu,
pasar Surabaya sedang membutuhkan asupan beras yang tinggi. Peluang
inilah yang aku baca, kemudian terjun di dalamnya. Adapun daerah asal
penyuplaian, saya pilih Bojonegoro karena kabupaten ini merupakan salah
satu penghasil beras terbanyak di Jawa Timur (Jatim). Untung tak dapat
diraih, malang tak dapat ditolak. Hanya dalam waktu satu tahun, aku
mampu meraih keuntungan yang cukup besar. Aku telah mampu mengontrak
rumah yang lumayan megah. Mobil tidak hanya satu, aku beli tiga
sekaligus. Bila dikalkulasi, omzetku saat itu, mampu mencapai 25 ton,
tiap bulannya. Padahal, jujur, modal yang saya gunakan untuk memulai
bisnis ini hanya keberanian. Tak sepeser pun uang saya keluarkan untuk
memulai bisnis ini. Bukan karena apa-apa, tapi memang tidak ada. Saya
datang ke Bojonegoro menemui salah satu juragan beras di sana, kemudian
menjelaskan prihal bisnis yang sedang saya rancang. Ia menyetujui untuk
menjadi mitra kerja. Pada awal pengiriman, dia hanya memberikan 3 ton.
Lambat-laun, setelah mengetahui perkembangan bisnis ini sangat masif,
beliau pun akhirnya berani mengirim seberapapun jumlah yang saya
butuhkan. Bisnis ini terus berjalan dengan lancar, hingga memasuki
tahun 2001. karena begitu mudahnya rizki hinggap ke pangkuanku, maka
sempat timbul sifat arogansi (sombong) dalam diri. Pernah pada suatu
saat, aku hampir ‘ketiban durian jatuh’. Uang sebesar Rp 2,2 Milyar
hampir aku dapat namun akhirnya lenyap. Padahal, bisa dikatakan uang
tersebut tinggal sejengkal saja menjadi hak milik saya. Usut punya
usut, mungkin, penyebabnya karena kesombonganku. Ceritanya, ketika
mengetahui akan mendapat rizki nomplok, aku berkata ke pada istriku,
“Bu, lihatlah, siapa diantara teman-temanku yang mampu mendapatkan uang
Rp. 2,2 Milyar dalam umur semuda aku?” Maklunm kala itu, umurku masih 34
tahun. Tak disangka, kekotoran hati seperti itulah, rupanya, yang
kemudian menjadi boomerang dan biang kehancuran bisnisku. Roda Berbalik
Selain sifat takabbur yang pernah menyelinap di hati, aku merupakan
orang yang paling sering ditipu oleh mitra bisnis. Meskipun aku telah
berhati-hati dalam bertindak, tapi tetap saja penipuan itu berlanjut.
Mungkin itu adalah salah satu bentuk teguran Allah kepadaku. Puncak dari
penipuan itu terjadi pada tahun 2002. saat itu, tersebutlah P.T Pohon
Mas dan Goldquest yang mengajak untuk berkerja sama dengan cara menanam
saham. Setelah dijelaskan bagaimana sistem kerjanya, aku pun tertarik.
Uang sebesar Rp 50 juta, aku serahkan langsung tanpa curiga. Lalu apa
yang terjadi? Ternyata itu hanyalah modus penipuan. Maka lenyaplah uang
itu entah-brantah. Mulai dari sinilah bisnisku macet. Untuk
menutupinya, mobil aku jual, selain itu aku pun berusaha mencari
pinjaman ke teman-teman. Karena tidak mencukupi, maka akhirnya aku
putuskan untuk meminjam di beberapa Bank seperti; BRI, BNI, Niaga,
Permata. Gali lobang untuk tutup lobang. Aku benar-benar menjadi orang
yang terlilit hutang. Bahkan, karena tidak mampu lagi membayar kontrakan
rumah, aku dan keluarga harus menumpang di rumah mertua. Tiga tahun
kondisi memprihatinkan tak juga berlalu. Di tengah kekalutan itu, ada
kabar yang mengagetkan bahwa rumah yang kami tempati itu akan dijual
oleh mertua. Ibaratnya, sudah jatuh tertimpa tangga. Aku tak bisa
berfikir lagi, mau dibawa kemana keluarga saya ini?. Meskipun saya punya
banyak famili, tapi aku tidak akan melibatkan mereka dalam kasus ini.
Singkat cerita, rumah mertua akhirnya terjual seharga Rp. 130 Juta. Dari
hasil penjualan, bapak (mertua) memberi kami Rp. 20 juta. Namun belum
genap berumur satu minggu, uang itu sudah ludes untuk mencicil
hutang-hutangku yang menumpuk. Istriku menangis, sebab, sedianya uang
itu akan kamu gunakan untuk mengontrak rumah. Tapi, apalah daya,
si-pengutang terus berdatangan menagih. Di tengah kekalutan, aku
datangi temanku. Aku sampaikan permasalahanku dan aku utarakan bahwa
saat ini aku sedang butuh kontrakan. Melalui perantaranyalah aku
dipertemukan dengan seorang pemilik rumah. Setelah bertemu si-empunya,
aku dibingungkan dengan uang kontrakan yang mencapai Rp 16 juta yang tak
mungkin kumili. (sebelumnya, rumah ini ada yang ingin mengontrak
sebesar Rp. 36 juta), Lallahu’alam, Karena kelembutan hatinya, kami
dipersilahkan menempati rumah tersebut. Sebagai ganti, aku diminta untuk
bekerja dengannya. Rumah berukuran 9x10 meter persegi itulah, yang
sejatinya bekas kantor, akhirnya menjadi tempat kami sekeluarga bernaung
hingga saat ini. Allahuakbar! Puji syukur ku terus kuucapkan kepada
Allah yang telah memudahkan segala urusanku. Membangun Strategi
Setelah mendapat tempat tinggal yang pasti, saya mencoba menata ulang
kehidupan. Aku melamar untuk menjadi agen sebuah majalah Islam.
Al-hamdilillah diterima. Pelangganku juga lumayan banyak. Untuk majalah,
berkisar 30 orang, buletin 50. Selain itu, aku juga berjualan
kecil-kecilan. Karena pernah aktif di sebuah lembaga zakat, akupun
ditawari untuk menjadi konsultan seuah lembaga zakat. Selain disibukkan
dengan urusan di atas, aku juga diamanahi untuk merintis badan ‘amil
zakat. Melalui aktivitas-aktivitas inilah, aku bisa kembali bangkit
dari sebelumnya. Bahkan, pada bulan Oktober tahun lalu, rumah yang kami
(yang semula kontrak telah resmi jadi milik kami). Karena aku telah
membelinya seharga Rp 180 juta. Mungkin ada yang bertanya, mengapa saya
mampu menanggung beban seberat ini?dan mampu kembali bangkit?.
Jawabannya mungkin satu. Dalam menjalani kehidupan, aku memiliki satu
prinsip yang membuatku teguh dan tak mudah runtuh. “Tidak ada jalan
buntu selama kita pasrahkan semua urusan kepada Allah.” Sekalipun saat
itu saya tidak memiliki sepeser uang, tetapi dengan prinsip itu, Allah
senantiasa memperkuat diriku untuk mampu menghadapi ujian demi ujian.
Sebagai gambaran betapa mujarabnya prinsip tersebut, pernah pada bulan
suci Ramadhan, kami kebingungan untuk membayar zakat fitrah. Uang yang
kami punya tidak cukup untuk memenuhi kewajiban itu. Namun
alhamdulillah, tanpa disangka-disangka, Allah memberi rizki kami melalui
salah satu sahabatku. Sangat luar biasa. Saya senantiasa berpesan
kepada Anda, mulai saat ini, libatkanlah Allah dalam setiap urusan kita.
InsyaAllah, semuanya akan terasa lebih mudah. [Robin Sah/cha/www.hidayatullah.com]
jadi jangan selalu mengeluh yach....ibarat orang bilang banyak jalan
menuju roma jadi banyak jalan pula yg bisa ditempuh tuk satu tujuan agar
selamat sampai tujuan yang kita tuju....silahkan saling berbagi dalam
bentuk tag dan bantu sesama teman yang membutuhkan....salam santun penuh
damai....(^_^) by:shalsyabela... ----
Untuk uhti yang sholehah
Bismillahirrahmanirrahiim. ..
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
♥♥ Saudariku…
Yang tengah menanti datangnya tambatan hati,
Ijinkanlah saya berbagi dalam goresan tulisan ini…
Jika menurut teman-teman, baik… maka ambillah…
dan jika menurut teman-teman, buruk… maka tinggalkanlah…
♥♥ Saudariku… Muslimah…
Wanita muslimah… laksana bunga… yang menawan…
Wanita muslimah yang sholehah… bagaikan sebuah perhiasan yang tiada ternilai Harganya…
Begitu indah…
Begitu berkilau…
Begitu menentramkan...
Begitu menyejukkan…
Teramat banyak yang ingin meraih bunga tersebut…
Namun tentunya… tak sembarang orang berhak meraihnya… menghirup sarinya…
Hanya yang dia yang benar-benar terpilihlah… yang dapat memetiknya…
Yang dapat meraih pesonanya…
Dengan harga mahal yang teramat suci…
Sebuah ikatan amat indah… bernama pernikahan…
Karena itu… sebelum saatmu tiba… sebelum orang terpilih itu datang dan Menggandengmu dalam istananya…
Janganlah engkau biarkan dirimu layu sebelum masanya…
Jangan kau biarkan serigala liar menjadikanmu bahan permainan dalam keisengannya…
Jangan kau biarkan kumbang berebutan menghisap madumu…
Jangan kau biarkan mereka mengintipmu diam-diam… dan menikmati pesonamu dalam kesendiriannya…
Jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh… atas nama ta’aruf… atas nama cinta…
Ya… atas nama cinta…
Jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh… atas nama ta’aruf… atas nama cinta
♥♥ Kau tau saudariku…??
Jika seseorang jatuh cinta… maka cinta akan membungkus seluruh aliran darahnya… Membekuknya dalam jari-jarinya… dan menutup semua mata… hati dan pikirannya…
Membuat seseorang lupa akan prinsipnya…
Membuat seseorang lupa akan besarnya fitnah ikhwan - akhwat…
Membuat seseorang lupa akan apa yang benar dan apa yang seharusnya ia hindarkan…
Membuat seseorang itu lupa akan apa yang telah ia pelajari sebelumnya tentang batasan-batasan pergaulan ikhwan akhwat…
Membuat seseorang menyerahkan apapun… supaya orang yang ia cintai… ”bahagia” atau ridha terhadap apa yang ia lakukan…
Membuat orang tersebut lupa… bahwa… cinta mereka belum tentu akan bersatu dalam pernikahan…
♥♥ Ya saudariku… ukhty fillah…
Jangan sampai cinta menjerumuskanmu dalam lubang yang telah engkau tutup rapat sebelumnya…
Karena itu… jika engkau mulai menyadari adanya benih-benih cinta mulai tertanam lembut dalam hatimu yang rapuh… segeralah… buat sebuah benteng yang tebal… yang kokoh…
Tanam rumput beracun disekelilingnya…
Pasang semak berduri di muara-muaranya
Cinta sejati hanyalah pada Rabbul Izzati. Cinta yang takkan bertepuk sebelah tangan. Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya. Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin…
Cinta begitu dasyat pengaruhnya… jika engkau tau…
Karena itu… jika engkau mulai menyadari adanya benih-benih cinta mulai tertanam lembut dalam hatimu yang rapuh… segeralah… buat sebuah benteng yang tebal… yang kokoh…
Tanam rumput beracun disekelilingnya…
Pasang semak berduri di muara-muaranya…
Berlarilah menjauhinya… menjauhi orang yang kau cintai…
Buat jarak yang demikian lebar padanya…
Jangan kau berikan ia kesempatan untuk menjajaki hatimu…
Biarlah air mata mengalir untuk saat ini…
Karena kelak yang akan kalian temui adalah kebahagiaan…
Biarlah sakit ini untuk sementara waktu…
Biarlah luka ini mengering dengan berjalannya kehidupan…
Karena… cinta tidak lain akan membuat kalian sendiri yang menderita…
Kalian sendiri…
♥♥ Saudariku… tentunya sudah mengerti dan paham…
Bagaimana rasanya jika sedang jatuh cinta…
Jika dia jauh... kita merasa sakit karena rindu…
Jika ia dekat… kita merasa sakit… karena takut kehilangan…
Padahal… ia belum halal untukmu… dan mungkin tidak akan pernah menjadi yang halal…
Karena itu… jauhilah ia…
Jangan kau biarkan dia menanamkan benih-benih cinta di hatimu… dan kemudian mengusik hatimu…
Jangan kau biarkan dia mempermainkanmu dalam kisah yang bernama cinta…
maka… bayangkanlah keadaan ini… tentang suamimu kelak…
♥♥ Sahabatku…
Sukakah engkau...??
Apabila saat ini ternyata suamimu (kelak) sedang memikirkan wanita yang itu bukan engkau...???
Sukakah engkau...??
Bila ternyata suamimu (kelak) saat ini tengah mengobrol akrab… tertawa riang… becanda…
Saling menatap…
Saling menggoda…
Saling mencubit…
Saling memandang dengan sangat…
Saling menyentuh…???
dan bahkan lebih dari itu…??
Sukakah engkau saudariku…??
Sukakah engkau bila ternyata saat ini suamimu (kelak) sedang jalan bersama gadis lain yang itu bukan engkau…??
Sukakah engkau…??
Bila saat ini suamimu (kelak) tengah berpikir dan merencanakan pertemuan berikutnya…??
Tengah disibukkan oleh rencana-rencana… apa saja yang akan ia lakukan bersama gadis itu…??
Tidak cemburukah engkau temanku...??
Bila saat ini suamimu (kelak) sedang makan bareng bersama gadis lain… atau bahkan segerombolan gadis lain...?
Suamimu (kelak) saat ini sedang digoda oleh gadis-gadis...
Suamimu (kelak) sedang ditelepon dengan mesra…
Suamimu (kelak) saat ini sedang dicurhatin gadis-gadis… yang berkata… “aku tak bisa jika sehari tak mengobrol dengamu…”
Tidak cemburukah…?? tidak cemburukah…?? tidak cemburukaaaaahhhhhhhh…???
tidak terasa bagaimanakah..??
Jika suamimu (kelak) saat ini tengah beradu pandangan…
Bercengkrama...
Bercerita tentang masa depannya…
Dengan gadis lain yang bukan engkau…???
Sukakah engkau kiranya suamimu (kelak) saat ini tidak bisa tidur karena memikirkan gadis tersebut…??
Menangis untuk gadis tersebut…??
Dan berkata dengan hati hancur… “aku sangat mencintamu… aku sangat mencintaimu…???”
Tidak patah hatikah engkau…???
Sukakakah engkau bila suamimu (kelak ) berkata pada gadis lain... “tidak ada orang yang lebih aku cintai selain engkau…??”
Menyebut gadis tersebut dalam do’anya…
Memohon pada Allah supaya gadis tersebut menjadi istrinya…
Dan ternyata engkaulah yang kelak akan jadi istrinya… dan bukan gadis tersebut…???
Jika engkau tidak suka akan hal itu…
Jika engkau merasa cemburu…
Maka demikian halnya dengan suamimu (kelak)…
Dan… Allah jauh lebih cemburu daripada suamimu…
♥♥ Allah lebih cemburu… saudariku…
Melihat engkau sendirian… namun pikirannmu enggan berpindah dari laki-laki yang telah mengusik hatimu tersebut…
Saudariku… kalian percaya takdir bukan...?
Saudariku... kalian percaya takdir bukan...?
Apabila dua orang telah digariskan untuk dapat hidup bersama…
Maka…
Sejauh apapun mereka…
Sebanyak apapun rintangan yang menghalangi…
Sebesar apapun beda diantara mereka…
Sekuat apapun usaha dua orang tersebut untuk menghindarkannya…
Meski mereka tidak pernah komunikasi sebelumnya…
Meski mereka sama sekali tidak pernah membayangkan sebelumnya…
Meski mereka tidak pernah saling bertegur sapa…
PASTI tetap saja mereka akan bersatu….
Seakan ada magnet yang menarik mereka…
Seakan ada hal yang datang… untuk menyatukan mereka berdua…
Seakan ada suatu kejadian… yang membuat mereka saling mendekat… dan akhirnya bersatu…
Namun…
Apabila dua orang telah ditetapkan untuk tidak berjodoh…
Maka…
Sebesar apapun usaha mereka untuk saling mendekat…
Sekeras apapun upaya orang disekitar mereka untuk menyatukannya…
Sekuat apapun perasaan yang ada diantara mereka berdua…
Sebanyak apapun komunikasi diantara mereka sebelumnya…
Sedekat apapun…
Pasti… akan ada hal yang membuat mereka akhirnya saling menjauh…
Ada hal yang membuat mereka saling merasa tidak cocok…
Ada hal yang membuat mereka saling menyadari bahwa memang bukan dia yang terbaik…
Ada kejadian yang menghalangi mereka untuk bersatu…
Bahkan ketika mereka mungkin telah menetapkan tanggal pernikahan…
Namun… yang perlu dicatat disini adalah…
Yakinlah… bahwa yang diberikan oleh Allah…
Yakinlah… bahwa yang digariskan oleh Allah…
Yakinlah… bahwa yang telah ditulis oleh Allah dalam KitabNya...
Adalah… yang terbaik untuk kita….
Adalah… yang paling sesuai untuk kita…
Adalah… yang paling membuat kita merasa bahagia,,,
Karena...
Dialah… yang paling mengerti kita… lebih dari kita sendiri…
Dialah… yang paling menyayangi kita…
Dialah… yang paling mengetahui apa-apa yang terbaik untuk kita…
Sementara kita hanya sedikit saja mengetahuinya… dan itupun hanya berdasarkan pada persangkaan kita…
Dan… yang perlu kita catat juga adalah…
♥ JIKA KITA TIDAK MENDAPATKAN SUATU HAL YANG KITA INGINKAN… ITU BUKAN BERARTI BAHWA KITA TIDAK PANTAS UNTUK MENDAPATKANNYA… NAMUN JUSTRU SEBALIKNYA, BAHWA… KITA PANTAS… KITA PANTAS MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK DARI HAL TERSEBUT…
KITA PANTAS MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK… SAUDARIKU…
LEBIH BAIK… YA, LEBIH BAIK… YAKINLAH…! ♥
Meskipun saat ini… mata manusia kita tidak memahaminya…
Meskipun saat itu… perasaan kita memandangnya dengan sebelah mata…
Meskipun saat itu… otak kita melihatnya sebagai sesuatu yang buruk…
Tidak… jangan terburu-buru menvonis bahwa engkau telah diberikan sesuatu yang buruk… bahwa engkau tidak pantas…
Karena kelak… engkau akan menyadarinya…
Engkau akan menyadarinya perlahan… bahwa apa yang telah hilang darimu… bahwa apa yang tidak engkau dapatkan… bukanlah yang terbaik untukmu… bukanlah yang pantas untukmu… bukanlah sesuatu yang baik,,, untukmu…
♥♥ Karena itu… saudariku…
Jangan mubazirkan tenagamu…, waktumu…, perasaanmu…, air matamu…
Jangan kau umbar semua perasaan cintamu ketika engkau tengah menjalin proses ta’arufan…
Jangan kau umbar semua kekuranganmu… jangan kau ceritakan semuanya…
Jangan kau terlalu ngotot ingin dengannya… jika engkau mencintainya…
Karena belum tentu dia adalah jodohmu…
Pun jangan takut bila ternyata kalian tidak merasa cocok…
Karena Allah telah menetapkan yang terbaik untuk kalian…
Maka… memohonlah pada-Nya…
Mintalah padanya diberikan petunjuk… dan dijauhkan dari segala godaan yang ada…
karena… cinta sebelum pernikahan… pada hakekatnya adalah sebuah cobaan yang berat…
Apakah kalian sering merasa takut…??? Karena hanya memiliki sedikit saja atau bahkan tidak memiliki teman laki-laki…???
Kemudian saudariku…
Apakah kalian sering merasa takut…??? Karena hanya memiliki sedikit saja atau bahkan tidak memiliki teman laki-laki…???
Apakah kalian merasa khawatir…???
Apakah kalian sering merasa iri melihat gadis-gadis lain yang memiliki banyak lelaki yang mencintai… banyak yang melamar… banyak yang menginginkannya…???
Pernahkan terlintas rasa iri tersebut pada kalian…???
Atau sekedar ungkapan… “hmm… enak ya... kamu… punya banyak temen laki-laki…”
“hmm... kamu sih enak… banyak yang mau… tinggal milih…?”
♥♥ Saudariku… ketahuilah…
Kelak… kita hanya akan memiliki satu orang suami…
Hanya satu saudariku… atau kadang lebih… jika cerai dan menikah lagi… namun saat yang bersamaan… kita hanya akan punya satu suami bukan,,,???
Jadi seberapa banyak pun laki-laki yang menyukai kita...
Seberapa banyak teman laki-laki kita…
Seberapa banyak kenalan kita….
Pada akhirnya kita hanya akan menikah dengan satu orang laki-laki…
Pada akhirnya kita hanya akan jadi milik satu orang laki-laki…
Dan… percayalah… semua itu tidak ada kaitannya dengan banyak sedikitnya kenalan… banyak sedikitnya teman laki-laki
Sama sekali tidak…
Karena jika wanita yang terjaga maka Allah-lah yang akan mengirimkan pendamping untuknya…
Karena wanita yang terjaga adalah wanita yang banyak didamba oleh seorang ikhwan sejati…
Jadi… jagalah dirimu… hatimu… kehormatanmu...
Sebelum saatnya tiba…
Perbanyak bekalmu… dan doamu…
Yakinlah… bahwa Allah yang akan memilihkan yang terbaik untukmu…
Aamiin…
♥ Ya Allah… karuniakanlah kami seorang suami yang sholeh…
♥ Yang menjaga dirinya…
♥ Yang menjaga hatinya hanya untuk yang halal baginya…
♥ Yang senantiasa memperbaiki dirinya…
♥ Yang senantiasa berusaha mengikuti sunnah Rasulullah…
♥ Yang baik akhlaknya…
♥ Yang menerima kami apa adanya…
♥ Yang membimbing kami dengan lemah lembut…
♥ Yang akan membawa kami menuju Jannah-Mu Ya Rabb…
Kabulkan ya Allah…
Bismillahirrahmanirrahiim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
♥♥ Saudariku…
Yang tengah menanti datangnya tambatan hati,
Ijinkanlah saya berbagi dalam goresan tulisan ini…
Jika menurut teman-teman, baik… maka ambillah…
dan jika menurut teman-teman, buruk… maka tinggalkanlah…
♥♥ Saudariku… Muslimah…
Wanita muslimah… laksana bunga… yang menawan…
Wanita muslimah yang sholehah… bagaikan sebuah perhiasan yang tiada ternilai Harganya…
Begitu indah…
Begitu berkilau…
Begitu menentramkan...
Begitu menyejukkan…
Teramat banyak yang ingin meraih bunga tersebut…
Namun tentunya… tak sembarang orang berhak meraihnya… menghirup sarinya…
Hanya yang dia yang benar-benar terpilihlah… yang dapat memetiknya…
Yang dapat meraih pesonanya…
Dengan harga mahal yang teramat suci…
Sebuah ikatan amat indah… bernama pernikahan…
Karena itu… sebelum saatmu tiba… sebelum orang terpilih itu datang dan Menggandengmu dalam istananya…
Janganlah engkau biarkan dirimu layu sebelum masanya…
Jangan kau biarkan serigala liar menjadikanmu bahan permainan dalam keisengannya…
Jangan kau biarkan kumbang berebutan menghisap madumu…
Jangan kau biarkan mereka mengintipmu diam-diam… dan menikmati pesonamu dalam kesendiriannya…
Jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh… atas nama ta’aruf… atas nama cinta…
Ya… atas nama cinta…
Jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh… atas nama ta’aruf… atas nama cinta
♥♥ Kau tau saudariku…??
Jika seseorang jatuh cinta… maka cinta akan membungkus seluruh aliran darahnya… Membekuknya dalam jari-jarinya… dan menutup semua mata… hati dan pikirannya…
Membuat seseorang lupa akan prinsipnya…
Membuat seseorang lupa akan besarnya fitnah ikhwan - akhwat…
Membuat seseorang lupa akan apa yang benar dan apa yang seharusnya ia hindarkan…
Membuat seseorang itu lupa akan apa yang telah ia pelajari sebelumnya tentang batasan-batasan pergaulan ikhwan akhwat…
Membuat seseorang menyerahkan apapun… supaya orang yang ia cintai… ”bahagia” atau ridha terhadap apa yang ia lakukan…
Membuat orang tersebut lupa… bahwa… cinta mereka belum tentu akan bersatu dalam pernikahan…
♥♥ Ya saudariku… ukhty fillah…
Jangan sampai cinta menjerumuskanmu dalam lubang yang telah engkau tutup rapat sebelumnya…
Karena itu… jika engkau mulai menyadari adanya benih-benih cinta mulai tertanam lembut dalam hatimu yang rapuh… segeralah… buat sebuah benteng yang tebal… yang kokoh…
Tanam rumput beracun disekelilingnya…
Pasang semak berduri di muara-muaranya
Cinta sejati hanyalah pada Rabbul Izzati. Cinta yang takkan bertepuk sebelah tangan. Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya. Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin…
Cinta begitu dasyat pengaruhnya… jika engkau tau…
Karena itu… jika engkau mulai menyadari adanya benih-benih cinta mulai tertanam lembut dalam hatimu yang rapuh… segeralah… buat sebuah benteng yang tebal… yang kokoh…
Tanam rumput beracun disekelilingnya…
Pasang semak berduri di muara-muaranya…
Berlarilah menjauhinya… menjauhi orang yang kau cintai…
Buat jarak yang demikian lebar padanya…
Jangan kau berikan ia kesempatan untuk menjajaki hatimu…
Biarlah air mata mengalir untuk saat ini…
Karena kelak yang akan kalian temui adalah kebahagiaan…
Biarlah sakit ini untuk sementara waktu…
Biarlah luka ini mengering dengan berjalannya kehidupan…
Karena… cinta tidak lain akan membuat kalian sendiri yang menderita…
Kalian sendiri…
♥♥ Saudariku… tentunya sudah mengerti dan paham…
Bagaimana rasanya jika sedang jatuh cinta…
Jika dia jauh... kita merasa sakit karena rindu…
Jika ia dekat… kita merasa sakit… karena takut kehilangan…
Padahal… ia belum halal untukmu… dan mungkin tidak akan pernah menjadi yang halal…
Karena itu… jauhilah ia…
Jangan kau biarkan dia menanamkan benih-benih cinta di hatimu… dan kemudian mengusik hatimu…
Jangan kau biarkan dia mempermainkanmu dalam kisah yang bernama cinta…
maka… bayangkanlah keadaan ini… tentang suamimu kelak…
♥♥ Sahabatku…
Sukakah engkau...??
Apabila saat ini ternyata suamimu (kelak) sedang memikirkan wanita yang itu bukan engkau...???
Sukakah engkau...??
Bila ternyata suamimu (kelak) saat ini tengah mengobrol akrab… tertawa riang… becanda…
Saling menatap…
Saling menggoda…
Saling mencubit…
Saling memandang dengan sangat…
Saling menyentuh…???
dan bahkan lebih dari itu…??
Sukakah engkau saudariku…??
Sukakah engkau bila ternyata saat ini suamimu (kelak) sedang jalan bersama gadis lain yang itu bukan engkau…??
Sukakah engkau…??
Bila saat ini suamimu (kelak) tengah berpikir dan merencanakan pertemuan berikutnya…??
Tengah disibukkan oleh rencana-rencana… apa saja yang akan ia lakukan bersama gadis itu…??
Tidak cemburukah engkau temanku...??
Bila saat ini suamimu (kelak) sedang makan bareng bersama gadis lain… atau bahkan segerombolan gadis lain...?
Suamimu (kelak) saat ini sedang digoda oleh gadis-gadis...
Suamimu (kelak) sedang ditelepon dengan mesra…
Suamimu (kelak) saat ini sedang dicurhatin gadis-gadis… yang berkata… “aku tak bisa jika sehari tak mengobrol dengamu…”
Tidak cemburukah…?? tidak cemburukah…?? tidak cemburukaaaaahhhhhhhh…???
tidak terasa bagaimanakah..??
Jika suamimu (kelak) saat ini tengah beradu pandangan…
Bercengkrama...
Bercerita tentang masa depannya…
Dengan gadis lain yang bukan engkau…???
Sukakah engkau kiranya suamimu (kelak) saat ini tidak bisa tidur karena memikirkan gadis tersebut…??
Menangis untuk gadis tersebut…??
Dan berkata dengan hati hancur… “aku sangat mencintamu… aku sangat mencintaimu…???”
Tidak patah hatikah engkau…???
Sukakakah engkau bila suamimu (kelak ) berkata pada gadis lain... “tidak ada orang yang lebih aku cintai selain engkau…??”
Menyebut gadis tersebut dalam do’anya…
Memohon pada Allah supaya gadis tersebut menjadi istrinya…
Dan ternyata engkaulah yang kelak akan jadi istrinya… dan bukan gadis tersebut…???
Jika engkau tidak suka akan hal itu…
Jika engkau merasa cemburu…
Maka demikian halnya dengan suamimu (kelak)…
Dan… Allah jauh lebih cemburu daripada suamimu…
♥♥ Allah lebih cemburu… saudariku…
Melihat engkau sendirian… namun pikirannmu enggan berpindah dari laki-laki yang telah mengusik hatimu tersebut…
Saudariku… kalian percaya takdir bukan...?
Saudariku... kalian percaya takdir bukan...?
Apabila dua orang telah digariskan untuk dapat hidup bersama…
Maka…
Sejauh apapun mereka…
Sebanyak apapun rintangan yang menghalangi…
Sebesar apapun beda diantara mereka…
Sekuat apapun usaha dua orang tersebut untuk menghindarkannya…
Meski mereka tidak pernah komunikasi sebelumnya…
Meski mereka sama sekali tidak pernah membayangkan sebelumnya…
Meski mereka tidak pernah saling bertegur sapa…
PASTI tetap saja mereka akan bersatu….
Seakan ada magnet yang menarik mereka…
Seakan ada hal yang datang… untuk menyatukan mereka berdua…
Seakan ada suatu kejadian… yang membuat mereka saling mendekat… dan akhirnya bersatu…
Namun…
Apabila dua orang telah ditetapkan untuk tidak berjodoh…
Maka…
Sebesar apapun usaha mereka untuk saling mendekat…
Sekeras apapun upaya orang disekitar mereka untuk menyatukannya…
Sekuat apapun perasaan yang ada diantara mereka berdua…
Sebanyak apapun komunikasi diantara mereka sebelumnya…
Sedekat apapun…
Pasti… akan ada hal yang membuat mereka akhirnya saling menjauh…
Ada hal yang membuat mereka saling merasa tidak cocok…
Ada hal yang membuat mereka saling menyadari bahwa memang bukan dia yang terbaik…
Ada kejadian yang menghalangi mereka untuk bersatu…
Bahkan ketika mereka mungkin telah menetapkan tanggal pernikahan…
Namun… yang perlu dicatat disini adalah…
Yakinlah… bahwa yang diberikan oleh Allah…
Yakinlah… bahwa yang digariskan oleh Allah…
Yakinlah… bahwa yang telah ditulis oleh Allah dalam KitabNya...
Adalah… yang terbaik untuk kita….
Adalah… yang paling sesuai untuk kita…
Adalah… yang paling membuat kita merasa bahagia,,,
Karena...
Dialah… yang paling mengerti kita… lebih dari kita sendiri…
Dialah… yang paling menyayangi kita…
Dialah… yang paling mengetahui apa-apa yang terbaik untuk kita…
Sementara kita hanya sedikit saja mengetahuinya… dan itupun hanya berdasarkan pada persangkaan kita…
Dan… yang perlu kita catat juga adalah…
♥ JIKA KITA TIDAK MENDAPATKAN SUATU HAL YANG KITA INGINKAN… ITU BUKAN BERARTI BAHWA KITA TIDAK PANTAS UNTUK MENDAPATKANNYA… NAMUN JUSTRU SEBALIKNYA, BAHWA… KITA PANTAS… KITA PANTAS MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK DARI HAL TERSEBUT…
KITA PANTAS MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK… SAUDARIKU…
LEBIH BAIK… YA, LEBIH BAIK… YAKINLAH…! ♥
Meskipun saat ini… mata manusia kita tidak memahaminya…
Meskipun saat itu… perasaan kita memandangnya dengan sebelah mata…
Meskipun saat itu… otak kita melihatnya sebagai sesuatu yang buruk…
Tidak… jangan terburu-buru menvonis bahwa engkau telah diberikan sesuatu yang buruk… bahwa engkau tidak pantas…
Karena kelak… engkau akan menyadarinya…
Engkau akan menyadarinya perlahan… bahwa apa yang telah hilang darimu… bahwa apa yang tidak engkau dapatkan… bukanlah yang terbaik untukmu… bukanlah yang pantas untukmu… bukanlah sesuatu yang baik,,, untukmu…
♥♥ Karena itu… saudariku…
Jangan mubazirkan tenagamu…, waktumu…, perasaanmu…, air matamu…
Jangan kau umbar semua perasaan cintamu ketika engkau tengah menjalin proses ta’arufan…
Jangan kau umbar semua kekuranganmu… jangan kau ceritakan semuanya…
Jangan kau terlalu ngotot ingin dengannya… jika engkau mencintainya…
Karena belum tentu dia adalah jodohmu…
Pun jangan takut bila ternyata kalian tidak merasa cocok…
Karena Allah telah menetapkan yang terbaik untuk kalian…
Maka… memohonlah pada-Nya…
Mintalah padanya diberikan petunjuk… dan dijauhkan dari segala godaan yang ada…
karena… cinta sebelum pernikahan… pada hakekatnya adalah sebuah cobaan yang berat…
Apakah kalian sering merasa takut…??? Karena hanya memiliki sedikit saja atau bahkan tidak memiliki teman laki-laki…???
Kemudian saudariku…
Apakah kalian sering merasa takut…??? Karena hanya memiliki sedikit saja atau bahkan tidak memiliki teman laki-laki…???
Apakah kalian merasa khawatir…???
Apakah kalian sering merasa iri melihat gadis-gadis lain yang memiliki banyak lelaki yang mencintai… banyak yang melamar… banyak yang menginginkannya…???
Pernahkan terlintas rasa iri tersebut pada kalian…???
Atau sekedar ungkapan… “hmm… enak ya... kamu… punya banyak temen laki-laki…”
“hmm... kamu sih enak… banyak yang mau… tinggal milih…?”
♥♥ Saudariku… ketahuilah…
Kelak… kita hanya akan memiliki satu orang suami…
Hanya satu saudariku… atau kadang lebih… jika cerai dan menikah lagi… namun saat yang bersamaan… kita hanya akan punya satu suami bukan,,,???
Jadi seberapa banyak pun laki-laki yang menyukai kita...
Seberapa banyak teman laki-laki kita…
Seberapa banyak kenalan kita….
Pada akhirnya kita hanya akan menikah dengan satu orang laki-laki…
Pada akhirnya kita hanya akan jadi milik satu orang laki-laki…
Dan… percayalah… semua itu tidak ada kaitannya dengan banyak sedikitnya kenalan… banyak sedikitnya teman laki-laki
Sama sekali tidak…
Karena jika wanita yang terjaga maka Allah-lah yang akan mengirimkan pendamping untuknya…
Karena wanita yang terjaga adalah wanita yang banyak didamba oleh seorang ikhwan sejati…
Jadi… jagalah dirimu… hatimu… kehormatanmu...
Sebelum saatnya tiba…
Perbanyak bekalmu… dan doamu…
Yakinlah… bahwa Allah yang akan memilihkan yang terbaik untukmu…
Aamiin…
♥ Ya Allah… karuniakanlah kami seorang suami yang sholeh…
♥ Yang menjaga dirinya…
♥ Yang menjaga hatinya hanya untuk yang halal baginya…
♥ Yang senantiasa memperbaiki dirinya…
♥ Yang senantiasa berusaha mengikuti sunnah Rasulullah…
♥ Yang baik akhlaknya…
♥ Yang menerima kami apa adanya…
♥ Yang membimbing kami dengan lemah lembut…
♥ Yang akan membawa kami menuju Jannah-Mu Ya Rabb…
Kabulkan ya Allah…
Apa itu Tomcat?
1. Dikenal dgn nama ilmiah kumbang rove, hewan semacam semut besar, bersayap, dgn warna belang2 hitam dan merah...
2. Racunnya 12 kali lebih mematikan daripada bisa ular cobra. Jika
merayap di handuk, baju, sprei ato bahkan lantai rumah harus segera
dibersihkan dgn air dan sabun, karena pd saat merayap saja dia sudah
mengeluarkan toksin melalui kulit tubuhnya. Kalau sadar kulit anda
kena Tomcat segeralah dicuci pake sabun, jgn dikasih odol, minyak kayu
putih, balsem, minyak tawon, krn hslnya akan memperparah... Kulit yg
terkena toksin tomcat akan merah meradang mirip herpes tapi tak sama...
Herpes diserta nyeri di syaraf anggota tubuh yg kena, misal tgn kiri
kena herpes, maka syaraf2 bagian kiri akan nyeri, klo toksin tomcat tdk
sprti itu, hanya mrh meradang disertai nanah bintik kecil2.
3.
Obatnya salep dan antibiotik, biasanya hydrocortisone 1% atau Salep
betametasone+antibiotik neomycin sulfat-3xsehari atau Salep Acyclovir
5%, lbh jlsnya tnya apoteker ato silahkan langsung ke dokter umum ato
kulit, jgn lp blng klo kena tomcat agar dokter tdk slh beri obat
herpes..
4. Bekas luka jangan terkena sinar matahari krn akan menyebabkan warna kulit menghitam dan lama utk dihilangkan..
5. Klo ketemu tomcat jgn sekali2 mematikan/memukul dgn tangan krn akan
terkena toksin..pukul dgn sandal ato batu ato brg2 krs lainnya..Pkknya
jgn lgsg brsentuhan dgn tomcat.. Sangat bahaya...
Langganan:
Postingan (Atom)